Harta adalah Rezeki, tapi Rezeki Bukan Hanya Harta.

Ada beberapa hal yang tidak bisa kita beli dengan uang. Karena uang itu hanya bagian kecil dari kenikmatan. Sementara kenikmatan dan rezeki terbesar adalah iman dan rasa cukup.

Andai kita punya rasa syukur/cukup, tidak akan kita kebanyakan ngeluh, ngedumel. Bahkan, gak akan kita melirik sama yang syubhat apalagi sama yang haram.

Uniknya, rasa syukur/cukup itulah yang menjadikan rezeki semakin deras datengnya. Rasa cukup juga yang menjadikan kita menerima setiap rezeki yang Allah beri.

Adapun 5 ciri orang yang bersyukur ialah :

1. Tidak mudah iri maupun sombong

2. Sering mengucap syukur

3. Didalam hatinya tidak ada rasa memiliki

4. Tidak mudah sedih dan gelisah

5. Selalu berbagi dengan orang lain

Kesyukuran sudah dijelaskan oleh Allah berkaitan dengan topik rizki yang diberikan kepada manusia (Q.S. Ibrahim - 14 : 7).

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

Kemudian, berkaitan dengan rasa syukur atas rizki harta/uang yang diberikan kepada kita, berikut kiat pengelolaannya ala Nabi.

5 Cara mengatur keuangan ala Rasulullah SAW

1. Membuat pos keuangan

Bukankah harta itu hanyalah tiga :

- Yang ia makan dan akan sirna

- Yang ia kenakan dan akan usang

- Yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan.

Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim)

Rumus 1-1-1 ala salman alfarisi

Untuk keluarga, modal, sedekah

2. Mencatat pengeluaran

“Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum dinyatakan kepadanya empat perkara :

- Tentang umurnya untuk apa dihabiskan

- Tentang masa mudanya untuk apa digunakan

- Tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke aman dihabiskan

- Tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.” (HR. Tirmidzi)

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa tidak hanya ditanya tentang bagaimana cara mendapatkan harta, termasuk bagaimana menggunakan harta. Oleh karena itu, ketika kita menggunakan uang, sebaiknya segera catat pengeluarannya, ke mana dan untuk apa saja dana tersebut digunakan.

3. Fokus menabung

Rasulullah juga menyisihkan sebagian hartanya untuk ditabung, hal tersebut diungkapkan dalam hadis sebagai berikut:

“Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” (HR. Bukhari)

4. Menghindari utang

“Dulu Maimunah ingin berutang. Lalu, di antara kerabatnya ada yang mengatakan, ‘Jangan kamu lakukan itu!’ Sebagaimana kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu, Maimunah mengatakan, ‘Iya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kekasihku bersabda, ‘Jika seorang Muslim memiliki utang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi utang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi utang tersebut di dunia.” (HR. Ibnu Majah)

Dari hadis ini ada pelajaran yang sangat berharga, yaitu boleh saja berutang untuk mengembangkan bisnis yang dirintis, tetapi kita perlu berniat untuk mengembalikannya atau melunasi utang tersebut.

5. Menghindari sifat boros

“Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rezeki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim)

Dalam hadis tersebut dijelaskan juga bahwa setiap orang yang mendapat rezeki oleh Allah dan merasa cukup, maka mereka adalah orang kaya yang sesungguhnya. Rasulullah mengajarkan umatnya untuk tidak memiliki perilaku boros.

 

Jangan menunggu kaya untuk bersyukur,

Tapi bersyukurlah maka kau akan kaya.

Referenensi:

- Alquranul Karim

- Haibunda.com

- Rumaysho.com

- rri.co.id