Meraih Ridho Allah Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

Agama Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berbakti kepada orang tua. Mereka adalah orang yang melahirkan dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Hadist berbakti kepada orang tua hendaknya dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan.

Hal ini sesuai dengan seruan Rasulullah yang mengajak umatnya agar tidak melawan dan senantiasa bersikap sopan dan patuh terhadap orang tua. Meskipun orang tuanya sudah meninggal sejak kecil, namun Rasulullah selalu memberi contoh yang baik kepada umatnya.

1. Mengutamakan Orang Tua Berharap Ridho Allah

Hadist pertama yakni tentang ridha Allah SWT yang bergantung pada ridha orang tua. Hal ini karena Allah SWT memerintahkan agar setiap anak bisa menyayangi dan mentaati orangtua dengan tulus dan ikhlas.

Barangsiapa yang bisa mentaati perintah Allah SWT ini, maka Allah akan memberikan ridha kepadanya. Sebaliknya, jika ada orang yang menolak perintah untuk mentaati orang tua, maka Allah SWT akan murka kepadanya.

Adapun hadist tentang ridha Allah tergantung dengan ridha orang tua tersebut berbunyi: “Ridha Allah SWT bergantung dari ridha kedua orang tua dan murka Allah SWT bergantung dari kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Hibban).


2. Kisah Uwais Al-Qarni Yang Kedudukannya Mulia Karena Menjadi Anak Yang Sholeh

Kisah inspiratif Uwais Al-Qarni, seorang pria mulia yang terkenal karena cinta dan pengabdian tak terhingga pada ibunya. Kisah luar biasa dengan nilai-nilai kebajikan yang tinggi dan kecintaan kepada orang tua dapat menjadi pelajaran yang bisa dipetik untuk kita semua.

Rasul pernah berpesan kepada dua sahabatnya "Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kalian berdua, pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman.”

Siapakah dia? Dia adalah Uwais Al Qarni, dalam sebuah hadits riwayat tertuang dirinya sebagai manusia yang dirindukan Surga.

Sumber : Uwais Al-Qarni

3. kunci kesuksesan hidup dengan berbakti kepada kedua orangtua

Bagi orang tua, tidak ada yang lebih membahagiakan selain menghabiskan waktu bersama anaknya. Terutama jika kita sebagai anak selalu berusaha meluangkan waktu kita untuk berbincang, bercengkerama atau sekedar menceritakan pengalaman-pengalaman kita pada orang tua, maka kedua orang tua kita akan merasa senang dan merasa dibutuhkan.

Jadikanlah orang tua sebagai andalan kita, tempat kita untuk berkeluh kesah dan menceritakan banyak hal, tempat kita mencari solusi akan permasalahan kita, dan tempat kita berbagi rahasia.

Sumber : Kunci Sukses

4. Doa Mustajab kedua orangtua bagi anaknya sama seperti doa nabi bagi umatnya

Disebutkan dalam sebuah hadits, “Do’a orang tua untuk anaknya bagaikan do’a Nabi untuk umatnya.” (HR. Ad-Dailami)

Hadits ini mengingatkan dan memberitakan bahwa salah satu do’a yang cepat terkabul adalah do’a ayah dan ibu (orangtua) untuk anaknya, karena do’a ayah dan ibu untuk anaknya bagaikan do’a Nabi untuk umatnya. Telah kita temukan berbagai keterangan dan kisah di dalam Al-Qur’an tentang do’a-do’a Nabi untuk umatnya yang pasti dikabulkan Allah SWT, jika Nabi tersebut mendoakan kebaikan dan keberuntungan untuk umatnya karena keimanan dan keshalehan mereka, maka doa Nabi tersebut pasti dikabulkan Allah SWT. Sebaliknya jika Nabi itu mendoakan azab dan kehancuran umatnya akibat kedurhakaan mereka, maka do’anya juga pasti dikabulkan Allah.

Sumber : Doa Nabi

5. Amalan Ringan yang Mendapat Pahala Haji Mabrur

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi mengatakan dalam kitab Fadhilah Haji menuliskan, ada sebuah hadits meriwayatkan "Seorang anak shalih yang memandang kedua orang tuanya dengan rasa cinta dan kasih sayang, maka pahalanya sama seperti haji yang makbul."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan pahala haji mabrur bagi seorang anak yang tak jemu memandang wajah ayah ibunya. Memandangnya saja sudah begitu besar pahalanya apalagi berkhidmat kepada mereka secara totalitas.

Sumber : Haji Mabrur
Pemateri : Mr Maulana Hasan, S.Pd.I